Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas belakangan ini. Serangan terbaru di Sevastopol dan Kharkiv telah menyita korban sipil di dua kota berbeda, menimbulkan kerusuhan dan meninggalkan wilayah tersebut dalam kekacauan. Rusia menyalahkan Amerika Serikat atas serangan tersebut, sementara Ukraina belum memberikan reaksi langsung.
Pada hari Minggu, Sevastopol diguncang oleh serangan rudal yang mengejutkan, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di antara warga sipil. Kementerian Pertahanan Moskow memperkuat posisinya bahwa tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan memulai penyelidikan kriminal atas serangan tersebut. Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengecam serangan tersebut sebagai tindakan terorisme dan menuntut kondemnasi dari PBB.
Belum ada tanggapan langsung dari pihak Kyiv maupun pemerintah Amerika Serikat terkait serangan tersebut. Ukraina terus menerima dukungan senjata dari Barat, termasuk izin dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menggunakan senjata Amerika dalam konflik melawan Rusia.
Gubernur Sevastopol mengumumkan adanya korban jiwa, termasuk dua anak, dan puluhan warga luka-luka akibat serangan tersebut. Sebagian besar korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Ukraina terkait peristiwa tragis ini.