Tampang

Ratusan Monyet Howler Mati Akibat Gelombang Panas di Meksiko

25 Mei 2024 14:45 wib. 97
0 0
Ratusan Monyet Howler Mati Akibat Gelombang Panas di Meksiko
Sumber foto: google

Ratusan monyet howler di Meksiko ditemukan mati akibat gelombang panas yang melanda wilayah tersebut. Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan global terhadap kesehatan dan keberlangsungan satwa liar di tengah kondisi iklim yang semakin ekstrem. Monyet howler atau monyet lolong yang memiliki habitat di hutan Meksiko bagian selatan mengalami dehidrasi parah akibat gelombang panas yang menerjang negara tersebut. Lebih dari 100 ekor monyet howler dilaporkan mati. Tim penyelamat pun pada Rabu (22/5) berusaha untuk memberikan minum pada primata tersebut.

Meksiko, sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, telah menjadi saksi dari dampak yang merugikan akibat gelombang panas yang terjadi akhir-akhir ini. Para ilmuwan dan pelestari lingkungan di seluruh dunia menyampaikan keprihatinan mereka terhadap situasi ini, yang menunjukkan bahwa gelombang panas ekstrim dapat menyebabkan kerugian besar terhadap kehidupan liar.

Monyet howler, yang dikenal atas suara mereka yang khas dan merupakan bagian penting dari ekosistem hutan Meksiko, telah menjadi korban utama dari gelombang panas yang melanda wilayah tersebut. Para peneliti meyakini bahwa gelombang panas yang berkepanjangan dan intensitasnya yang tinggi telah menyebabkan dehidrasi dan kelelahan pada monyet howler, yang akhirnya berujung pada kematian mereka.

Pemerintah Meksiko bersama dengan para ilmuwan dan aktivis lingkungan sedang berupaya untuk memahami lebih dalam dampak gelombang panas terhadap kehidupan satwa liar dan ekosistem. Mereka juga melakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi pada satwa liar lainnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%