Tampang

Wanita di AS Bertahan Hidup 130 Hari dengan Ginjal Babi, Kini Kembali Jalani Dialisis

17 Apr 2025 08:38 wib. 37
0 0
Wanita di AS Bertahan Hidup 130 Hari dengan Ginjal Babi, Kini Kembali Jalani Dialisis
Sumber foto: iStock

Seorang wanita asal Alabama, Amerika Serikat, menjadi pusat perhatian dunia medis setelah berhasil hidup selama 130 hari dengan ginjal babi hasil rekayasa genetika. Wanita bernama Towana Looney ini menjadi salah satu pasien dengan masa hidup terlama setelah menerima transplantasi ginjal dari hewan. Namun, perjalanan medis yang ia jalani harus menghadapi tantangan baru ketika tubuhnya mulai menolak organ tersebut, memaksanya untuk kembali menjalani prosedur dialisis atau cuci darah untuk bertahan hidup.

Menurut laporan NBC News, operasi pengangkatan ginjal babi dilakukan pada 4 April 2025 di NYU Langone Health, New York. Setelah operasi, kondisi Looney berangsur pulih dan ia telah diperbolehkan pulang ke kampung halamannya di Alabama. Meski hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan, Looney mengaku tetap bersyukur dan merasa pengalaman hidupnya bisa memberikan inspirasi dan harapan bagi orang lain yang sedang berjuang melawan penyakit ginjal kronis.

“Meskipun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, saya tahu banyak hal yang dipelajari dari pengalaman saya selama 130 hari saya dengan ginjal babi. Ini dapat membantu dan menginspirasi banyak orang lain dalam perjalanan mereka untuk mengatasi penyakit ginjal,” ungkap Looney.

Harapan dari Rekayasa Genetika Babi

Eksperimen medis ini merupakan bagian dari penelitian xenotransplantasi, yaitu proses transplantasi organ dari spesies lain ke manusia. Dalam kasus Looney, para ilmuwan telah melakukan rekayasa genetika terhadap babi agar organ mereka lebih serupa secara biologis dengan manusia, dan lebih kecil kemungkinannya untuk ditolak oleh sistem imun manusia.

Proyek ini merupakan upaya untuk menjawab krisis kekurangan donor organ yang sudah lama menjadi masalah serius di seluruh dunia. Ribuan pasien setiap tahunnya masuk dalam daftar tunggu transplantasi organ, sementara jumlah donor yang tersedia sangat terbatas. Dengan menggunakan organ hewan yang dimodifikasi secara genetika, para peneliti berharap dapat menciptakan alternatif baru bagi pasien-pasien yang membutuhkan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?