Perjuangan Looney yang Luar Biasa
Towana Looney bukanlah orang baru dalam dunia medis. Ia telah menjalani dialisis sejak tahun 2016, setelah mengalami gagal ginjal kronis. Sayangnya, tubuh Looney tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan transplantasi ginjal manusia karena penolakan imun tubuh terhadap organ donor manusia. Situasi inilah yang mendorongnya untuk menjadi relawan dalam uji coba klinis xenotransplantasi.
Ginjal babi ditransplantasikan ke tubuh Looney pada 25 November 2024. Selama lebih dari empat bulan, ginjal tersebut berfungsi dengan baik dan mendukung kelangsungan hidupnya. Namun, pada awal April 2025, dokter menemukan tanda-tanda bahwa tubuh Looney mulai menolak ginjal babi, yang ditunjukkan oleh menurunnya fungsi organ tersebut dan munculnya gejala komplikasi.
Dr. Robert Montgomery, ahli bedah yang memimpin prosedur transplantasi dan juga kepala tim xenotransplantasi di NYU Langone Health, mengatakan bahwa tim medis saat ini masih menyelidiki penyebab pasti dari reaksi penolakan tersebut. Menurutnya, pilihan terbaik adalah mengangkat organ sebelum penolakan semakin parah, alih-alih mencoba menyelamatkannya dengan dosis tinggi obat penekan imun yang bisa berisiko lebih besar.
“Lebih aman untuk mengangkat ginjal tersebut daripada mengambil risiko dengan peningkatan dosis obat yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh,” jelas Dr. Montgomery.
Jadi “Wanita Super” di Mata Dunia Medis
Looney menyebut dirinya sebagai “wanita super”, bukan tanpa alasan. Ia adalah salah satu pasien dengan rekor waktu hidup terlama setelah menerima ginjal babi. Beberapa percobaan sebelumnya hanya bertahan dalam hitungan minggu. Keberhasilan Looney dalam melewati 130 hari dengan organ tersebut memberikan data yang sangat berharga bagi dunia medis untuk memahami tantangan dan potensi dari transplantasi lintas spesies ini.