Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa puasa intermiten dengan pola 4:3 lebih efektif dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung dibandingkan diet harian dengan pembatasan kalori. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Colorado School of Medicine dan melibatkan 165 orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Puasa intermiten 4:3 adalah metode yang melibatkan puasa selama tiga hari non-berturut-turut dalam seminggu, di mana asupan kalori dibatasi hingga sekitar 500 kalori per hari puasa. Sementara pada empat hari lainnya, peserta dapat makan secara normal tanpa perlu menghitung kalori secara ketat. Berbeda dengan pendekatan ini, diet tradisional dengan pembatasan kalori harian umumnya menganjurkan pengurangan asupan harian sekitar 20-30% dari kebutuhan kalori individu.
Dalam studi yang berlangsung selama satu tahun ini, para peneliti membagi peserta ke dalam dua kelompok: satu mengikuti pola puasa intermiten 4:3, dan satu lagi menjalani pembatasan kalori harian. Hasilnya cukup mencolok. Kelompok puasa intermiten mengalami penurunan berat badan rata-rata sebesar 9 kg, sementara kelompok pembatasan kalori harian hanya turun sekitar 6 kg.