Tak hanya lebih efektif dalam menurunkan berat badan, puasa intermiten 4:3 juga terbukti memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan jantung. Para peserta yang menjalani puasa mengalami penurunan kadar tekanan darah dan perbaikan profil lipid, termasuk penurunan kolesterol jahat (LDL) serta peningkatan kolesterol baik (HDL). Efek ini menunjukkan bahwa pendekatan ini bisa menjadi strategi efektif jangka panjang bagi individu yang ingin memperbaiki kesehatan kardiovaskular mereka.
Dr. Krista Varady, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menyebutkan bahwa fleksibilitas metode 4:3 menjadi salah satu kunci keberhasilannya. “Peserta tidak merasa terlalu terbebani karena mereka bisa makan bebas di hari-hari non-puasa. Ini meningkatkan kepatuhan dan keberlanjutan program diet,” ujarnya.
Namun, peneliti juga mengingatkan bahwa puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Mereka yang memiliki riwayat gangguan makan, wanita hamil, atau individu dengan kondisi medis tertentu disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mencoba metode ini.