Seorang petani milenial Kurik bernama Matius, membagikan cerita suksesnya dalam kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke lokasi optimasi lahan rawa di Kurik, Merauke Senin (25/11/2024). Matius adalah bagian dari petani milenial Kurik yang mengelola lahan hasil optimasi lahan rawa (oplah).
Matius merupakan salah satu contoh sukses dari petani milenial Indonesia yang mampu memanfaatkan potensi lahan dan teknologi untuk meraih pendapatan yang cukup besar. Dalam kunjungan Menteri Pertanian, Matius memamerkan hasil panen padi, sayuran, dan buah-buahan yang ia tanam dengan menggunakan metode oplah. Pendapatan yang ia raup mencapai Rp15-20 juta per bulan, sebuah angka yang mengesankan untuk seorang petani.
Metode optimasi lahan rawa (oplah) yang diterapkan oleh Matius dan petani milenial lainnya di Kurik telah membawa perubahan signifikan dalam peningkatan hasil pertanian dan pendapatan. Dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan yang diperolehnya, Matius mampu membuktikan bahwa pertanian bukan lagi profesi yang terbelakang, tetapi bisa menjadi pilihan menjanjikan, terutama bagi generasi milenial.
Matius sendiri memulai usahanya dalam bidang pertanian sejak beberapa tahun lalu. Ia belajar dari pengalaman para petani terdahulu dan menjalani pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi pertanian. Dukungan tersebut mampu memberikannya bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola lahan dengan baik.