Ratusan warga Israel dilaporkan berusaha meninggalkan negara mereka dengan menggunakan yacht atau kapal pesiar berukuran kecil. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghindari serangan Iran yang semakin meningkat, serta dampak dari ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut. Menurut laporan dari Harian Israel, Haaretz, pelarian ini dilakukan secara diam-diam, tanpa pengawasan resmi, dan memerlukan biaya yang cukup tinggi, mencapai ribuan dolar AS.
Proses evakuasi ini terjadi secara cepat dan tidak terencana. Sebagian besar kapal pesiar berangkat dari beberapa dermaga di sepanjang pantai Israel, termasuk Herzliya, Haifa, dan Ashkelon. Tujuan akhir dari perjalanan ini adalah Siprus dan berbagai negara di Eropa, di mana banyak dari para pelarian berharap dapat menemukan perlindungan yang lebih aman. Rute pelayaran ini menjadi salah satu alternatif bagi warga Israel setelah pemerintah setempat memutuskan untuk menangguhkan penerbangan komersial akibat eskalasi perang di kawasan tersebut.
Banyak dari mereka yang memilih untuk meninggalkan Israel dengan yacht adalah warga negara ganda atau imigran yang masih memegang paspor dari negara asal mereka. Situasi ini menciptakan peluang bagi mereka untuk menggunakan identitas ganda dalam perjalanan mereka, sehingga bisa lebih mudah bernavigasi dalam perjalanan menuju Eropa. Meskipun ini merupakan langkah yang berisiko, rasa keterdesakan membuat banyak orang rela mengambil risiko tersebut demi keselamatan diri dan keluarga mereka.