Argo juga menambahkan bahwa tindakan arogan tidak akan ditoleransi, terutama dalam menjalankan tugas yang melibatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polda Metro Jaya akan terus memantau perilaku para anggotanya di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, Bripka DK telah memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dianggap arogan. “Saya minta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada sopir yang terlibat. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya untuk lebih baik ke depannya,” ungkapnya.
Bripka DK juga mengaku bahwa situasi di lapangan saat itu cukup menegangkan karena ia bertugas mengawal kendaraan dinas yang membawa pejabat negara untuk keperluan mendesak. Namun, ia mengakui bahwa responsnya terhadap sopir taksi tersebut tidak seharusnya berlebihan.
Kasus ini menjadi perhatian luas di masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet yang memuji langkah cepat Polda Metro Jaya dalam menangani kasus ini, tetapi ada pula yang menyoroti perlunya pelatihan tambahan bagi anggota patwal agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.