Tampang

Drama Noh dan Kabuki Jepang: Teater Klasik Penuh Simbolisme dan Emosi

30 Mei 2025 21:03 wib. 38
0 0
Drama Noh
Sumber foto: pinterest

Kisah-kisah Noh seringkali melibatkan roh, dewa, atau manusia yang terbebani oleh karma masa lalu, menjelajahi tema-tema seperti penebusan, penderitaan, dan pencerahan. Ini adalah teater yang membutuhkan kesabaran dan refleksi dari penonton untuk mengungkap lapisan-lapisan makna di dalamnya.

Kabuki: Dramatisme Visual dan Ledakan Emosi

Di sisi lain spektrum teater klasik Jepang, terdapat Kabuki, yang muncul pada awal abad ke-17. Kabuki adalah antitesis dari Noh dalam banyak hal: ia hidup, penuh warna, dan dramatis. Dibandingkan dengan kesederhanaan Noh, Kabuki adalah pesta visual dan auditif yang dirancang untuk menarik perhatian penonton secara langsung.

Ciri khas Kabuki meliputi:

  • Riasan Wajah Mencolok (Kumadori): Aktor Kabuki menggunakan riasan yang sangat ekspresif dan bergaya (kumadori) untuk menonjolkan sifat karakter—merah untuk keberanian, biru untuk kejahatan, dll.
  • Kostum Eksentrik: Kostum Kabuki sangat rumit, berwarna-warni, dan seringkali dirancang untuk memungkinkan perubahan cepat di atas panggung (hikinuki).
  • Panggung dan Efek Khusus: Panggung Kabuki dilengkapi dengan berbagai mekanisme, seperti panggung putar (mawari-butai) dan jebakan (seriage/serisage), untuk menciptakan perubahan adegan yang dramatis dan efek ilusi yang memukau.
  • Gerakan Berlebihan (Mie): Aktor Kabuki sering melakukan mie—pose statis yang berlebihan dan memukau—untuk menonjolkan emosi puncak atau momen penting dalam cerita.
  • Musik dan Narasi (Nagauta dan Gidayu): Musik yang energik dan narator yang dramatis (chnin) membantu menceritakan kisah dengan cara yang langsung dan menarik.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?