Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Depresi ternyata Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin dan Usia

Depresi ternyata Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin dan Usia

30 Juli 2018 | Dibaca : 1152x | Penulis : Maman Soleman

Mengenali kesehatan mental seperti depresi acap kali tak segampang memahami masalah kesehatan fisik. Ciri yang tidak kasat mata serta gejala yang tidak seketika dirasakan, membuat penderita atau orang di sekitarnya tidak langsung mengenali kehadiran depresi. Faktanya, dalam kondisi tertentu, alih-alih dikendalikan oleh perasaan depresi, seseorang sebenarnya bisa "mengendalikan" depresi.

Ada tiga ciri umum yang ditemukan pada orang yang menderita depresi. Antara lain memiliki rasa sedih yang teras-menerus, merasa capek dan mudah lelah, serta kehilangan minat terhadap apa yang biasanya dia sukai.

Ada pun gejala yang menyertai, biasanya berupa gangguan tidur, rasa pesimis dan cemas terhadap masa depan, memiliki harga diri yang rendah, gangguan makan, menyalahkan diri sendiri, dan sebagainya. Pada intinya, penderita depresi memiliki energi level yang rendah sehingga mengganggu aktivitas dan fungsi hidup sehari-hari serta aspek sosial.

Gejala depresi memang bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut juga bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia.  Depresi lebih sering diderita oleh perempuan dibandingkan dengan pria. Memang tidak semua perempuan mengalami gejala depresi yang sama. Akan tetapi, rata-rata akan merasakan kesedihan, merasa tidak berharga, dan merasa bersalah.

Angka kejadian depresi pada perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan pria karena faktor hormonal. Ketika terjadi penurunan estrogen, perempuan lebih rentan terhadap depresi.

Dari segi usia, orang yang berusia lebih dari 55 tahun atau lansia lebih rentan terhadap depresi. Penyebabnya antara lain karena mulai kehilangan teman-teman yang seusia, fungsi dan metabolisme tubuh sudah jauh menurun, anak-anak yang tinggal terpisah, pekerjaan di kantor sudah tidak ada. Pada akhirnya, banyak juga depresi yang gejalanya mengarah pada penyakit fisik.

Meskipun demikian, di masa kini mulai ditemukan anak-anak dan usia remaja yang depresi. Lingkungan sekitar yang super sibuk dan kondisi masyarakat yang semakin kompleks, semakin meningkatkan kecenderungan tersebut.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Emha Ainun Nadjib: Saya Anti Demokrasi
6 Mei 2017, by Tonton Taufik
Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas. ...
Konsep Mobil Batman untuk Kendaraan Penjelajah Mars
1 Juli 2017, by Rio Nur Arifin
Dilansir Inquirer.net - Kendaraan futuristik, yang dirancang untuk beroperasi di Mars, diluncurkan di Kennedy Space Center. Terlihat lebih mirip mobil yang ...
Toolkit Bay Online Tools yang Memudahkan Pekerjaan
24 Maret 2020, by Admin
Menggeluti pekerjaan sebagai seorang programmer merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Di mana pekerjaan tersebut membutuhkan kemampuan atau skill menulis ...
Apa  Itu Tether USDT dan Keunggulan yang Dimilikinya
24 Juni 2020, by Admin
Mungkin bagi sebagian orang belum  begitu mengetahui dan mengerti dengan istilah Tether USDT. Tether atau USDT yaitu salah satu token kripto yang diklaim ...
Anggaran Infrastuktur dan Pertahanan Sejumlah $ 4.4T 2019 Menambah Defisit
13 Februari 2018, by Slesta
Anggaran 2019 yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Senin meminta pengeluaran militer lebih banyak, mendanai dinding di perbatasan A.S.-Mexico dan memotong ...
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
JasaReview