Bagi para penggemar sejarah, Museum Tembakau Jember adalah destinasi wajib. Museum ini menampilkan perjalanan industri tembakau di Jember yang pernah menjadi salah satu komoditas utama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Berlokasi tidak jauh dari pusat kota, pengunjung dapat mengenal lebih dalam sejarah sosial dan ekonomi masyarakat Jember melalui koleksi alat-alat produksi, dokumen lama, dan diorama yang ditampilkan secara interaktif.
Selain museum, kawasan Alun-Alun Jember juga memiliki daya tarik historis yang kuat. Di sinilah dulunya tempat berkumpulnya para pejabat kolonial dan masyarakat setempat. Sekarang, alun-alun ini menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik pagi maupun malam. Di sekitarnya berdiri bangunan lama seperti Kantor Pos, Bank Indonesia, dan masjid tua yang hingga kini masih aktif digunakan. Para pengunjung bisa menikmati wisata malam dengan kuliner lokal sembari mengagumi arsitektur klasik yang masih terjaga.
Wisata heritage di Jember tidak hanya menawarkan jejak sejarah dalam bentuk bangunan, tetapi juga tradisi yang terus hidup. Salah satunya adalah Festival Jember Fashion Carnaval (JFC), yang kini mendunia. Festival ini lahir dari semangat warga Jember yang ingin menampilkan kreativitas budaya lokal dengan sentuhan modern, namun tetap tidak melupakan akar sejarah dan warisan leluhur mereka. Menariknya, banyak peserta karnaval yang mengangkat tema sejarah lokal, menjadikan JFC tak hanya spektakuler, tapi juga sarat nilai edukasi.
Jika waktu memungkinkan, sempatkan juga untuk mengunjungi Pabrik Cerutu di Ajung, yang berjarak sekitar 30 menit dari Stasiun Jember. Pabrik ini menawarkan tur edukasi yang menunjukkan proses pembuatan cerutu secara tradisional, yang masih dilestarikan hingga kini. Banyak pengunjung yang terpesona dengan keterampilan para penggulung cerutu yang umumnya adalah wanita-wanita lokal yang sudah bekerja secara turun-temurun.