Tampang

Hong Kong Jadi Destinasi Ramah Muslim: HKTB Tarik Wisatawan Indonesia

28 Mar 2024 15:03 wib. 405
0 0
wisata Hongkong

Industri pariwisata Hong Kong terus berupaya menunjukkan ketangguhan meskipun tantangan global yang terus berlanjut. Salah satu kontributor signifikan dalam pemulihan industri ini adalah wisatawan dari Indonesia, yang telah memberikan dorongan yang signifikan dalam pertumbuhan pariwisata Hong Kong.

Menurut data pada 2023, Hong Kong mencatat menyambut lebih dari 252 ribu wisatawan Indonesia, memperlihatkan pemulihan sebesar 56 persen dari kedatangan wisatawan sebelum pandemi COVID-19. Hingga Februari 2024, jumlah kedatangan mencapai 101 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi. Dengan populasi sekitar 270 juta jiwa, yang mencakup lebih dari 40 persen populasi Asia Tenggara, wisatawan muslim dari Indonesia memiliki peran penting dalam industri pariwisata Hong Kong. 

Liew Chian Jia, Direktur Regional Asia Tenggara dari Hong Kong Tourism Board (HKTB), menyampaikan keantusiasannya untuk terus meningkatkan pengalaman wisatawan di Hong Kong melalui inisiatif ramah Muslim, serta memulai kemitraan strategis dengan mitra industri pariwisata untuk menjangkau konsumen Indonesia. "Hong Kong merupakan destinasi yang unik, dan kami berkomitmen untuk menjadikan setiap kunjungan sebagai pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu dari Indonesia," ungkap Liew Chian Jia di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) malam.

HKTB memiliki strategi yang kuat dalam memposisikan Hong Kong sebagai destinasi yang ramah bagi wisatawan Muslim. Mereka mengintensifkan kerja sama dengan mitra lokal untuk mengedukasi pemangku kepentingan di Hong Kong tentang kebutuhan wisatawan Muslim dan meningkatkan inisiatif ramah Muslim. Selain itu, HKTB juga gencar melibatkan wisatawan Gen Z dan Muslim Indonesia melalui media sosial dan kemitraan. Mereka berinovasi menjangkau audiens baru dengan fokus pada pengembangan segmen Gen Z melalui platform seperti TikTok.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?