Trump Main Dua Kaki? TikTok Jadi Alat Kampanye
Menariknya, meski Trump pernah berupaya keras memblokir TikTok, ia berbalik arah pada Pilpres 2024 dan justru memanfaatkan TikTok sebagai alat kampanye. Bahkan, CEO TikTok Shou Chew tampak hadir dalam acara pelantikan Trump bersama para pejabat tinggi dan CEO perusahaan teknologi lainnya. Hal ini menandakan adanya hubungan diplomatik baru antara TikTok dan Gedung Putih.
Trump pun menyatakan keyakinannya bahwa Presiden China Xi Jinping akan menyetujui kesepakatan TikTok, meskipun sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak Beijing.
Kesimpulan: Masa Depan TikTok Masih Abu-Abu
Dengan tenggat waktu tambahan 90 hari, TikTok mendapatkan napas panjang untuk bertahan di pasar AS. Namun, masa depan jangka panjangnya tetap belum jelas. Banyak pihak berharap ada kesepakatan yang menjamin keamanan data, kepemilikan transparan, dan tetap menjaga hak pengguna untuk menikmati konten digital tanpa batasan politik.
Perpanjangan ini menunjukkan bahwa TikTok belum akan pergi dari AS dalam waktu dekat, tapi ia tetap berada di bawah sorotan tajam. Pertarungan ini bukan hanya soal aplikasi, tapi tentang dominasi teknologi, geopolitik, dan data di era digital modern.