Tampang.com | Dalam perkembangan terkini di dunia teknologi, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Columbia University bernama Chungin Roy Lee berhasil mencuri perhatian banyak perusahaan, termasuk raksasa teknologi Google. Lee, seorang mahasiswa cerdas sekaligus inovator, telah menciptakan sebuah startup unik yang menawarkan solusi kontroversial berupa "contekan" jawaban wawancara kerja.
Melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI), startup yang dinamakan Interview Coder ini bertujuan untuk membantu para pencari kerja, khususnya di bidang teknik perangkat lunak, dalam menghadapi wawancara teknis.
Dalam pernyataannya, Lee mengungkapkan, "Tidak masuk akal memiliki format wawancara dengan asumsi pelamar tidak menggunakan AI." Pernyataan ini menggambarkan sudut pandangnya terhadap perubahan yang dihadapi industri saat ini, terutama dengan semakin berkembangnya teknologi yang memungkinkan seseorang untuk menggunakan AI sebagai alat bantu dalam menyusun jawaban saat wawancara.
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan drastis dalam cara kita berinteraksi, termasuk saat melamar pekerjaan. Wawancara yang tadinya berlangsung secara langsung kini banyak dilakukan secara online melalui platform konferensi video. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Lee untuk membuat proses wawancara menjadi lebih mudah, terutama bagi mereka yang merasa kesulitan untuk menjawab pertanyaan dengan baik di bawah tekanan.
Interview Coder menawarkan sebuah Asisten AI yang siap membantu kandidat mempersiapkan diri menghadapi wawancara dengan cara yang inovatif. Alat ini dapat memberikan jawaban, perbaikan kode, hingga menghasilkan penjelasan yang mudah dipahami oleh pencari kerja. Dengan menawarkan kemampuan untuk memberikan jawaban yang ideal secara real-time, alat ini diharapkan mampu mengurangi kecemasan yang sering dialami para pelamar kerja ketika sedang diwawancarai.