Otentifikasi memungkinkan pengguna untuk mengkonfirmasi identifikasi pasangan percakapan yang dimaksud, dan memastikan tidak ada orang lain yang dapat mengetahui pesan, bahkan perusahaan yang penyedia aplikasi sekalipun.
Pada tahap pertama percobaan dua fase, tim peneliti mendorong peserta studi untuk membagikan nomor kartu kredit dengan peserta lain. Peserta diberi peringatan tentang ancaman potensial dan didorong untuk memastikan pesan mereka rahasia. Namun, hanya 14 persen pengguna di fase ini yang berhasil berhasil mengotentikasi penerima mereka. Sedangkan yang lain memilih langkah keamanan ad-hoc.
Pada tahap kedua, peserta kembali diminta untuk membagikan nomor kartu kredit, namun di babak ini peneliti menekankan pentingnya autentikasi. Dengan dorongan tersebut, 79 persen pengguna berhasil mengautentikasi pihak lain.
Meskipun mengalami peningkatan drastis, namun para peneliti menemukan rintangan penting lainnya: peserta rata-rata 11 menit untuk mengotentikasi pasangan mereka.
"Begitu kita memberi tahu orang tentang otentikasi, kebanyakan orang bisa melakukannya, tapi tidak sesederhana itu, orang frustrasi dan butuh waktu terlalu lama," kata Zappala.