Hingga pekan ke-11 tahun 2024, kasus flu Singapura di Indonesia tembus di angka 5.461, menurut Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan. Ini menunjukkan angka yang cukup signifikan dari kasus penyakit ini di Indonesia.
Flu Singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang anak maupun dewasa, meskipun sebagian besar kasus menginfeksi anak usia 10 tahun ke bawah. Penyakit ini menjadi perhatian serius karena jumlah kasusnya yang terus meningkat setiap tahun.
Pada "Media Update PB IDI mengenai Flu Singapura, Covid, TB, serta Rekomendasi Terkait Penyakit Menular Menjelang Mudik Lebaran," pembahasan mengenai HFMD menginformasikan bahwa penyakit ini berasal dari Coxsackievirus A16. Kasus HFMD telah menyebar di Indonesia, dengan angka kasus yang cukup mencemaskan, termasuk 738 kasus di Banten dan 45 kasus HFMD di Depok periode Januari hingga Maret, di mana 10 pasien harus dirawat di rumah sakit.
Ketua Satuan Tugas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) & Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof. Dr. dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa gejala awal HFMD biasanya ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, dan batuk. Penyakit ini dapat diidentifikasi dengan adanya lendir di tangan dan kaki yang akan pecah dan menjadi luka.