Namun demikian, koreksi semacam itu dipandang masih sehat karena secara langsung mengurangi spekulasi berlebih sebelum pasar dapat melanjutkan tren kenaikannya, menurut McMillin.
Pada paruh pertama Oktober, pasar aset kripto, khususnya Bitcoin, dan ekuitas terombang-ambing oleh kabar seputar kondisi keuangan di AS. Kemudian, pasar mendapatkan optimisme dari kabar bahwa "Uptober" akan tiba.
Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty, menyatakan bahwa kondisi keuangan yang menguat, seperti aksi jual saham, penguatan dolar AS, dan imbal hasil yang lebih tinggi, tidak menguntungkan bagi kripto di ujung spektrum yang tajam. Namun, ia juga menekankan bahwa beberapa orang akan berpendapat bahwa kondisi keuangan sudah longgar sejak awal, dan ini lebih mengenai kecepatan pengetatan yang terjadi.
Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin terpeleset, mencerminkan adanya perburuan likuiditas. Aset digital ini sudah naik sekitar 60% selama tahun ini, mencapai posisi tertinggi di US$73.798 pada bulan Maret. Dukungan terhadap Bitcoin juga datang dari permintaan atas produk ETF Bitcoin yang diluncurkan akhir Januari.
Perkiraan gerak Bitcoin ke depannya adalah akan melambung, tidak hanya mendekati rekor tertinggi dalam sejarahnya tetapi juga melangkahi level baru di kisaran US$80.000-US$90.000.
Namun demikian, untuk mencapai level tersebut, Bitcoin harus terlebih dahulu mencapai level US$70.000. Pencapaian ini diharapkan dapat didorong oleh hasil dari pemilu AS dan data terkini tentang pendapatan non-pertanian (nonfarm payroll/NFP).