Pendapatan Smartfren mengalami penurunan tipis pada kuartal III-2024. Salah satunya terjadi karena adanya fenomena RT/RW Net. Dalam Paparan Publik Kinerja Perusahaan, Smartfren melaporkan pendapatan sebesar Rp 8,5 triliun di kuartal III-2024. Turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun. Begitu juga jumlah pelanggan yang mengalami penurunan. Dari 36,4 juta pelanggan pada kuartal 3 tahun lalu menjadi 35,9 juta pelanggan.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys menjelaskan penurunan terjadi karena beberapa hal. Dia menyebutkan perusahaan mendapat banyak sekali tekanan selama periode tersebut. "Kita memang banyak sekali pressure lah di kuartal ketiga ini kan," ungkapnya, dalam Paparan Publik Kinerja Perusahaan, di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Dia juga menyebutkan bahwa salah satu tekanan yang dialami Smartfren adalah fenomena RT/RW Net yang semakin banyak digunakan. Ini merupakan jaringan yang dibangun oleh warga dalam satu daerah kepada pengguna di daerah tersebut secara swadaya.