Transportasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia sejak zaman purba. Dari berkuda hingga menggunakan mobil, perkembangan transportasi terus mengalami evolusi. Namun, saat ini, dunia sedang disaksikan oleh revolusi transportasi baru yang potensial untuk mengubah cara kita bepergian: revolusi mobil otonom.
Mobil otonom, atau yang dikenal juga sebagai kendaraan otonom, adalah kendaraan yang mampu beroperasi tanpa perlu adanya pengemudi manusia secara langsung. Teknologi ini sedang membuat gebrakan besar dalam industri transportasi, dan banyak pihak mulai melirik potensi besar yang dimilikinya.
Revolusi ini membuka peluang baru di industri transportasi. Mobil otonom diklaim dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas karena memiliki kemampuan untuk mendeteksi situasi di sekitarnya dengan lebih baik dibandingkan manusia. Dengan asumsi ini, penyempurnaan teknologi mobil otonom juga berpotensi untuk mengurangi kemacetan di jalan raya, mengurangi emisi gas buang, serta memperbaiki efisiensi penggunaan lahan untuk parkir.
Namun, tidak semua pihak sepenuhnya yakin dengan potensi mobil otonom. Beberapa isu keamanan masih menjadi perhatian utama, terutama terkait dengan kehandalan teknologi tersebut. Selain itu, ada juga pertanyaan etika yang muncul, seperti bagaimana mobil otonom akan membuat keputusan di saat-saat kritis di jalan raya.