Tampang.com | Dalam upaya untuk mempertahankan keberadaan TikTok di Amerika Serikat, ByteDance Ltd., perusahaan induk dari aplikasi video yang sangat populer ini, intensif melakukan lobi dengan para pemangku kepentingan. TikTok, yang dikenal sebagai platform sosial bagi jutaan pengguna di seluruh dunia, kini tengah menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan eksistensinya di pasar AS.
Saat ini, ByteDance, yang diperkirakan memiliki nilai lebih dari US$300 miliar pada akhir tahun lalu, sedang berada dalam posisi yang sulit. Investor, terutama yang berbasis di AS, harus mempertimbangkan kembali proyeksi finansial mereka terkait TikTok.
Meskipun tantangan ini dapat menimbulkan gangguan jangka pendek, banyak pihak menyadari bahwa sektor pemasukan dari bisnis ByteDance yang berpusat di China adalah faktor penentu di balik valuasi yang tinggi. sekitar 80% dari total pendapatan ByteDance berasal dari pasar domestik China, terutama dari aplikasi Douyin yang mirip dengan TikTok dan ditujukan khusus untuk konsumen di China.
Salah satu fakta menarik yang terungkap adalah bahwa meskipun TikTok telah mengumpulkan 170 juta pengguna di AS, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 5 miliar kali di seluruh dunia, menurut laporan dari Sensor Tower.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi masalah di AS, TikTok masih memiliki pasar yang sangat besar dan beragam di luar negeri. Ini berarti jika terjadi larangan di AS, TikTok masih dapat terus beroperasi di berbagai negara lainnya yang menjanjikan pertumbuhan.
Namun, situasi saat ini diperburuk oleh perundang-undangan yang disahkan oleh Kongres AS hampir setahun yang lalu. Undang-undang tersebut mengharuskan ByteDance untuk melepaskan kepemilikan TikTok di AS kepada pemilik non-China, dengan batas waktu yang ditentukan pada 19 Januari.
Dalam upaya untuk memberi lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan, mantan Presiden Donald Trump memberikan tambahan 75 hari. Ketidakpastian ini memengaruhi investor, terutama mereka yang berbasis di AS, yang mengklaim bahwa sekitar 60% dari keseluruhan kepemilikan ByteDance dipegang oleh investor asing yang telah menanamkan lebih dari US$19 miliar dalam bisnis ini. Investor besar seperti Sequoia Capital dan General Atlantic juga terlibat dalam investasi ini dan lebih suka melihat TikTok terus beroperasi di AS.