Google telah menetapkan kebijakan baru terkait Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang baru berakhir. Sebuah dokumen internal perusahaan yang dikutip oleh CNBC Internasional mengungkapkan bahwa para karyawan perusahaan tidak diperbolehkan memberikan pendapat politik di dalam forum diskusi internal populer, Memegen. Larangan ini juga diikuti dengan ancaman pemblokiran akses karyawan dari sistem Memegen jika melanggar kebijakan tersebut sebanyak tiga kali.
Dokumen internal tersebut menjelaskan bahwa platform Memegen tidak akan mengizinkan postingan opini politik pribadi, termasuk kebijakan atau peristiwa nasional, konten geopolitik, atau berbagi berita tanpa komentar. Bahkan, di laman Memegen terdapat spanduk kuning yang menegaskan bahwa platform tersebut bukan tempat untuk menyampaikan opini politik pribadi.
Tindakan Google dalam menerapkan kebijakan ini juga didukung oleh penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendeteksi konten yang melanggar aturan. Salah satu contoh implementasi kebijakan ini adalah saat debat politik yang baru-baru ini menyebabkan banyak konten dihapus oleh AI.
Pada sisi lain, kebijakan ini juga menimbulkan protes dari sejumlah karyawan di dalam perusahaan. Beberapa di antaranya menyoroti tentang penghapusan konten yang dianggap tidak melanggar aturan oleh tim manajemen internal Google atau ICMT. CNBC Internasional melaporkan bahwa banyak meme yang sebenarnya berisi pesan dukungan dan dorongan pada sesama karyawan juga turut dihapus, namun tidak sedikit pula meme yang mengejek kebijakan perusahaan dan ICMT.