Dua raksasa teknologi dunia, Google dan Meta, tengah mengarahkan perhatian mereka ke Indonesia dengan rencana membangun jaringan kabel bawah laut atau subsea cable. Proyek ambisius ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital nasional, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat konektivitas digital regional di Asia Tenggara.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pernyataannya di Kantor Komdigi pada Kamis (5/6/2025). Menurutnya, saat ini Google dan Meta sedang berada dalam tahap diskusi awal terkait rencana investasi pembangunan kabel bawah laut yang akan menghubungkan Indonesia ke jaringan internet global dengan lebih stabil dan cepat.
“Banyak pihak yang tertarik masuk, termasuk Google dan Meta yang juga sedang berdiskusi untuk menambah jaringan kabel bawah laut di Indonesia,” ujar Meutya.
Investasi Infrastruktur Digital Tanpa Bebani APBN
Rencana masuknya Google dan Meta menjadi angin segar bagi pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal pembiayaan. Meutya menegaskan bahwa dengan hadirnya investasi dari perusahaan swasta, negara tidak perlu lagi bergantung sepenuhnya pada dana APBN untuk pengembangan infrastruktur telekomunikasi.
“Dengan potensi investasi dari para pemain besar ini, kita bisa mengurangi beban anggaran negara dan mendorong pertumbuhan infrastruktur lewat kolaborasi sektor publik dan swasta,” tambahnya.
Saat ini, diskusi yang dilakukan antara pemerintah dan para investor teknologi tersebut masih fokus pada sejauh mana komitmen dana yang akan digelontorkan, serta skala pembangunan yang direncanakan. Meutya menyebut, pembahasan masih terus berjalan dan belum mencapai tahap finalisasi.
Kolaborasi Jadi Kunci Masa Depan Digital Indonesia