Tak hanya itu, pengguna remaja akan otomatis masuk ke mode "Quiet Mode" saat malam hari, sebagai bentuk dorongan untuk mengatur waktu penggunaan media sosial. Mereka juga akan mendapatkan notifikasi istirahat setelah menggunakan platform selama satu jam berturut-turut.
Persetujuan Orang Tua Jadi Kunci
Meta menekankan bahwa kontrol orang tua menjadi hal utama dalam fitur ini. Untuk pengguna di bawah usia 16 tahun, dibutuhkan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan keamanan. Ini mencerminkan pendekatan kolaboratif antara teknologi dan keluarga dalam menjaga keamanan digital remaja.
Fitur serupa juga sebelumnya telah diterapkan di Instagram sejak September tahun lalu. Saat itu, Meta mendapat tekanan besar dari parlemen Amerika Serikat yang menilai proteksi remaja di platform digital masih sangat minim.
Data Menunjukkan Hasil Positif
Sejauh ini, Meta mengklaim bahwa lebih dari 54 juta akun remaja telah dipindahkan ke sistem Teen Accounts di Instagram. Bahkan, 97% dari pengguna berusia 13 hingga 15 tahun tetap menggunakan pengaturan default yang sudah dilindungi.
Tak hanya itu, hasil studi Meta bersama Ipsos juga menunjukkan bahwa 94% orang tua merasa fitur ini membantu mereka menjaga anak-anak dari bahaya dunia maya. Sebanyak 85% responden menyatakan bahwa Teen Accounts memudahkan mereka menciptakan pengalaman digital yang lebih sehat dan aman.
Pembaruan di Instagram: Siaran Langsung Dibatasi
Selain perubahan di Facebook dan Messenger, Instagram juga mendapat pembaruan. Kini, remaja di bawah usia 16 tahun tidak diizinkan melakukan siaran langsung tanpa izin orang tua. Mereka juga tidak bisa menonaktifkan fitur blur pada gambar yang diduga mengandung konten vulgar di DM.