China tampaknya tidak ingin ketinggalan dalam persaingan ini. Mereka turut meluncurkan proyek megakonstelasi internet satelit mereka, dan ini menimbulkan pertanyaan besar dalam benak banyak pihak. Mengapa China rela menggelontorkan uang dalam jumlah besar untuk merancang megakonstelasi ini?
Menurut Steve Feldstein dari Carnegie Endowment for International Peace, Starlink telah membuktikan keunggulannya dalam membawa akses internet ke masyarakat di pelosok dunia, sementara China dikenal dengan kebijakan penyensoran ke masyarakatnya. Hal ini membuat kemampuan Starlink untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil menjadi ancaman bagi kebijakan penyensoran China.
Di sisi lain, Blaine Curcuo, pendiri Orbital Gateway Consulting, berpendapat bahwa China bisa mempromosikan akses internet pembeda ke masyarakat di daerah terpencil di beberapa negara. China bisa menawarkan jaringan internet yang mungkin tidak secepat Starlink dalam menjangkau pasar, namun mereka memiliki keunggulan dalam menyensor konten yang diakses oleh masyarakat di sejumlah wilayah.
Para ahli memperkirakan bahwa konstelasi internet China tidak akan dipilih oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Eropa Barat, Kanada, dan sekutu mereka. Namun, negara-negara dengan nilai dan norma yang serupa dengan China mungkin akan tertarik dengan layanan yang ditawarkan oleh China.Selain itu, banyak daerah di Afrika yang belum tercakup oleh Starlink.