Dari kasus ini, kita dapat melihat bahwa fitnah dan hoaks bukan hanya merugikan secara individu, tetapi juga dapat menimbulkan dampak yang sangat besar bagi keluarga dan orang-orang terdekat. Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap isu-isu seperti ini sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran informasi yang merugikan dan melindungi hak-hak individu dari tuduhan yang tidak benar.
Dalam menghadapi fitnah dan hoaks, kesabaran Sarwendah patut diacungi jempol. Keberaniannya untuk mengambil tindakan hukum menunjukkan bahwa tidak ada yang boleh merendahkan harga diri dan martabat seseorang tanpa konsekuensi. Dengan demikian, diharapkan para pelaku fitnah dapat belajar dari kasus ini dan mengurangi penyebaran informasi yang tidak benar di media sosial.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu mengambil peran dalam mencegah penyebaran fitnah dengan menyaring informasi yang kita terima dan tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan ruang digital yang lebih aman dan positif bagi semua orang.