Selain motif, psikologi Meita Irianty juga menjadi fokus utama dalam penyelidikan ini. Apa yang terjadi di pikiran dan perasaan pelaku ketika melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak? Apakah ada masalah kejiwaan yang mempengaruhi perilakunya, atau apakah kekerasan tersebut merupakan bagian dari pola perilaku yang lebih luas? Psikolog forensik diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi psikologis Meita Irianty, sehingga tindakan preventif dapat diambil untuk mencegah kekerasan serupa di masa depan.
Kasus kekerasan terhadap anak di daycare bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Perlindungan anak-anak merupakan tanggung jawab bersama, baik dari segi pemerintah, lembaga daycare, maupun orang tua. Pemilihan daycare yang terpercaya, pengawasan yang ketat dari pihak berwenang, dan edukasi yang intensif tentang keamanan anak dapat menjadi langkah-langkah yang relevan untuk mencegah kasus serupa.
Dengan demikian, kasus Meita Irianty menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan anak-anak dari kekerasan. Perlindungan anak bukanlah sekadar tugas, tetapi juga sebuah komitmen moral yang harus dipertahankan oleh setiap individu dan lembaga. Diharapkan kasus ini juga menjadi pemicu untuk memperketat regulasi dan pengawasan terhadap lembaga daycare, sehingga kekerasan kepada anak dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan sepenuhnya di masa depan.