Pentingnya literasi baca tidak hanya terkait dengan peningkatan keterampilan akademik, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada kesehatan mental seseorang. Sayangnya, kurangnya literasi baca sering kali diabaikan sebagai faktor risiko bagi kesejahteraan mental. Mari kita telaah lebih jauh tentang bagaimana kebiasaan kurang membaca buku dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Keterbatasan Ekspresi Diri
Membaca buku bukan hanya tentang mengkonsumsi kata-kata, tetapi juga tentang memahami dan merenungkan makna di baliknya. Ketika seseorang kurang membaca, mereka cenderung memiliki keterbatasan dalam memahami dan mengekspresikan diri mereka sendiri. Keterampilan ekspresi diri yang terbatas dapat menyebabkan perasaan frustrasi, kesepian, dan kecemasan yang berkontribusi pada penurunan kesehatan mental.
Ketidakmampuan Mengelola Stres
Membaca buku seringkali dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengurangi stres. Ketika kita tenggelam dalam cerita, kita dapat melupakan masalah sehari-hari dan merasa lebih tenang. Namun, bagi mereka yang kurang membaca, mereka mungkin tidak memiliki alat pengelolaan stres ini. Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap dampak negatif stres, seperti kelelahan, depresi, dan bahkan gangguan tidur.