Namun, masalah mulai muncul ketika Pang menyadari bahwa bisnis tersebut bukanlah apa yang dikatakan Mika. Ia membeli produk-produk yang seharusnya bisa dijual kembali, tetapi ia tidak bisa menarik uangnya meski penjualan terus berdatangan.
Pang merasa bahwa ada yang aneh dengan sistem yang ada. "Saya tidak bisa menarik uang saya, dan pesanan terus datang. Saya yakin bahwa semua pelanggan ini palsu, dibuat oleh perusahaan untuk mencegah saya menarik uang saya," jelas Pang.
Pada awalnya, Pang mencoba untuk tetap optimis. Produk yang ia jual tampaknya laku terjual dengan cepat. Namun, setelah tiga hari beroperasi, ia merasa bahwa ada yang tidak beres.
Ternyata, produk yang telah ia hapus dari toko online-nya muncul kembali di platform, dan pesanan-pesanan baru terus berdatangan tanpa bisa dihentikan. Pang sadar bahwa ia sedang terjebak dalam sebuah penipuan yang sangat canggih.
Penipuan ini semakin jelas terlihat ketika Pang menyadari bahwa meskipun ia telah mentransfer uang yang cukup besar ke rekening bank Mika, ia tidak bisa mengakses uang yang seharusnya ia hasilkan dari penjualan tersebut.
Ini menambah kecurigaannya, dan ia akhirnya menghapus produk dari tokonya. Namun, pihak administrator situs web tersebut dengan cepat meretas kembali akunnya dan mengembalikan produk-produk yang telah ia hapus.
Merasa semakin terjebak, Pang berusaha mencari cara untuk keluar dari situasi tersebut. Ia kemudian memutuskan untuk terbang ke Manila, Filipina, untuk menemui Mika secara langsung dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat guna menangkap penipu yang telah menjeratnya dalam bisnis fiktif ini. Namun, meskipun sudah berada di Filipina, Pang masih merasa bingung dan frustrasi dengan situasi yang menimpanya.