Sejarah Tragedi Karbala adalah salah satu peristiwa bersejarah yang menjadi momen penting dalam perkembangan agama Islam. Tragedi yang terjadi pada abad ke-7 ini melibatkan pertempuran antara pasukan yang loyal kepada Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib dan pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah. Tragedi Karbala ini berdampak besar terhadap perkembangan Islam, terutama dalam hal politik dan spiritualitas umat Muslim.
Sejarah Tragedi Karbala secara garis besar dimulai setelah terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam setelah kematian Khalifah Utsman bin Affan. Pada saat itu, terjadi pertikaian mengenai siapa yang berhak menjadi khalifah selanjutnya. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, ditunjuk sebagai khalifah keempat. Namun, seiring berjalannya waktu, konflik politik antara kelompok Ali dan kelompok musuhnya semakin memanas.
Pada tahun 680 Masehi, terjadilah pertempuran sengit di padang Karbala antara pasukan Yazid bin Muawiyah dengan pasukan yang dipimpin oleh Imam Husain. Pasukan Yazid, yang merupakan penguasa Umayyah, jelas memiliki kekuatan yang lebih besar. Namun, Imam Husain dan para pengikutnya tetap memilih untuk bertahan dan melawan, meskipun mereka hanya terdiri dari sedikit orang yang punya persenjataan yang sangat terbatas. Pertempuran ini berakhir dengan kematian Imam Husain beserta keluarganya dan para pengikutnya yang setia.