Tampang

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Perlu Diketahui untuk Kesehatan yang Lebih Baik

28 Apr 2024 06:55 wib. 472
0 0
Ilustrasi gula.
Sumber foto: Shutterstock/qoppi

Konsumsi gula berlebih dapat merusak kesehatan, termasuk pembuluh darah, jantung, dan organ vital lainnya. Gula sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi atau bahan bakar tubuh agar bisa bekerja secara optimal. Namun demikian, konsumsi gula perlu dibatasi agar tidak menjadi bumerang bagi tubuh. Sebelum mengenali beberapa tanda tubuh kelebihan gula, ada baiknya Anda memahami bagaimana metabolisme gula di dalam tubuh.

Menurut Harvard Health Publishing, ketika tubuh mendapatkan gula, sebagian besar gula akan dipecah dan diserap di usus kecil. Enzim khusus di dalam tubuh akan mengubah molekul yang lebih besar menjadi tiga gula sederhana, yakni glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Kemudian, hati dan otot akan menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen yang dapat diubah kembali menjadi glukosa saat tubuh membutuhkannya.

Namun, ketika glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa atau gula darah bisa meningkat. Selanjutnya, pankreas akan mengeluarkan hormon insulin untuk membantu glukosa mencapai sel tujuan atau target yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh mengonsumsi gula berlebihan dalam jumlah besar dan berkepanjangan, sel-sel dapat menjadi resisten terhadap insulin seiring berjalannya waktu. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya.

Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan juga dikaitkan dengan penambahan berat badan, obesitas, faktor risiko penyakit jantung, penyakit perlemakan hati nonalkohol atau fatty liver, serta kanker, menurut sebuah penelitian. Pengaruh gula berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan mental, seperti membuat suasana hati cenderung negatif. Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Perlu Diwaspada:

1. Mudah Lapar

Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori melalui tambahan gula, salah satu tanda utama yang mungkin akan dialami oleh tubuh adalah rasa lapar yang terus menerus. Tanpa protein, serat, dan lemak sehat, yang tidak dimiliki sebagian besar makanan tinggi gula, tubuh akan membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terus mengemil yang dapat memicu pertambahan berat badan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.