Dewi Kwan Im, yang dikenal juga sebagai Guan Yin atau Avalokitesvara dalam bahasa Sanskerta, adalah salah satu sosok paling dihormati dalam agama Buddha dan Tao. Ia dikenal sebagai dewi welas asih dan perlindungan, yang selalu siap membantu mereka yang memohon pertolongannya. Namun, peran dan interpretasi Dewi Kwan Im dapat bervariasi antara tradisi Buddhis dan Taois, mencerminkan perbedaan teologis dan filosofi dari kedua agama tersebut.
Kwan Im dalam Agama Buddha
Dalam tradisi Buddhis, Kwan Im dipandang sebagai Bodhisattva Avalokitesvara, yang memiliki tugas utama untuk mendengarkan dan merespons doa-doa semua makhluk hidup. Avalokitesvara adalah manifestasi dari kasih sayang Buddha, yang berjanji untuk tidak memasuki Nirvana hingga semua makhluk terbebas dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Sosok Avalokitesvara sering digambarkan dengan seribu tangan dan mata, simbol dari kesiapannya untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Dalam ikonografi Buddhis, Kwan Im sering digambarkan memegang vas berisi air suci, yang digunakan untuk memberikan berkah dan pembersihan rohani. Terkadang, ia juga digambarkan dengan sehelai daun willow, simbol dari kelembutan dan fleksibilitas dalam menghadapi kesulitan hidup.
Kwan Im dalam Tradisi Taois
Dalam tradisi Taois, Dewi Kwan Im dikenal sebagai salah satu dewi utama yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia ilahi. Taoisme, dengan filosofinya yang lebih terfokus pada keseimbangan alam dan harmoni dengan alam semesta, melihat Kwan Im sebagai perwujudan dari energi yin – yang lembut, penuh kasih sayang, dan memelihara.