Sementara itu, dalam tradisi Kristen, pandangan mengenai merokok tidaklah sebulat dalam konteks agama Islam. Beberapa tokoh Kristen memandang bahwa merokok adalah masalah pribadi yang harus ditangani dengan bijaksana. Namun, masih ada suara yang menegaskan bahwa merokok bisa berujung pada perilaku yang kurang bijaksana, dan oleh karena itu, dapat dianggap sebagai dosa. Sudut pandang ini menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan.
Selain itu, merokok juga sering kali dihubungkan dengan masalah moral dan etika. Banyaknya iklan rokok dan gaya hidup yang glamor dapat memengaruhi keputusan individu untuk mulai merokok. Dalam konteks ini, beberapa orang berpendapat bahwa merokok bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah moral. Apakah kita benar-benar bertanggung jawab atas keputusan kita jika kita tahu bahwa perilaku tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain? Dalam hal ini, pilihan untuk merokok bisa dilihat sebagai tindakan yang egois, yang dapat menambah bobot pada pertanyaan tentang dosa.
Dari segi sosial, merokok juga membawa dampak yang lebih luas. Asap rokok tidak hanya berdampak pada perokok, tetapi juga pada orang di sekitarnya, seperti keluarga dan teman. Oleh karena itu, sebagian orang berargumen bahwa merokok tidak hanya menjadi masalah individu, tetapi juga masalah kolektif yang dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam banyak budaya, merokok di tempat umum bahkan dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan, menambah aspek moral di balik debatan ini.