Telah enam bulan berlalu sejak Israel meluncurkan perang brutalnya di Gaza Palestina, menyusul serangan lintas batas yang dipimpin oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sejak itu, Israel telah membunuh lebih dari 33.091 warga Palestina dan melukai lebih dari 75.750 orang lainnya, dengan tambahan 7.000 warga Palestina yang hilang di Gaza yang terkepung. Angka kematian yang menggemparkan ini termasuk 14.500 anak-anak dan 9.560 perempuan.
Israel juga memberlakukan blokade yang mematikan di wilayah tersebut, meninggalkan penduduknya, terutama warga di bagian utara Gaza, kelaparan.
Perang Israel telah menggusur 85 persen populasi Gaza, dan dengan 60% infrastruktur enklaf yang rusak atau hancur menurut PBB, Gaza berjuang dengan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat.
Berikut adalah beberapa peristiwa signifikan selama enam bulan kelam dalam perang Israel di Gaza Palestina. Periode yang telah berlalu menyisakan luka yang dalam bagi masyarakat Palestina, khususnya di Gaza. Dampak dari perang ini terasa begitu berat, baik dari segi kemanusiaan maupun infrastuktur Gaza.
Pada bulan pertama perang, terjadi serangan udara yang menghancurkan pusat kesehatan dan fasilitas medis di Gaza. Akibatnya, warga Gaza yang telah terluka atau sakit berjuang untuk mendapatkan perawatan medis yang layak. Jumlah fasilitas kesehatan yang hancur mengakibatkan banyak nyawa yang tak terhitung hilang karena kekurangan perawatan medis yang memadai.
Selain itu, blokade yang diberlakukan oleh Israel telah membuat warga Gaza sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air bersih, dan bantuan medis. Situasi ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang luas di daerah tersebut.