Tetapi, deklarasi perang itu sudah dilontarkan Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono. Karenanya, SBY tidak boleh surut barang selangkah pun.
Sebenarnya, serangan yang saat ini dialamatkan ke arah SBY masih mengikuti pola serupa seperti pada serangan-serangan sebelumnya. Pola serangan yang sama juga digunakan untuk menghancurkan Prabowo Subianto. Dan, pola serangan itu sudah ditulis lewat artikel “Ada Kemiripan pada Pola Serangan yang Menyasar Prabowo dan SBY” ini.
Sayangnya, dalam menghadapi serangan, jurus yang diperagakan Prabowo lebih lebih jitu ketimbang SBY. Hal ini bisa dilihat dari tidak ada satu pun komentar yang keluar dari mulut Prabowo soal kasus Saracen yang mengaitkan Prabowo dengan kelompok penyebar kebencian atas dasar SARA dan pernyataan La Nyalla Matalitti yang mengaku diperas, bahkan dimaki-maki oleh Prabowo.
Padahal, kalau SBY mau lebih mencermati, serangan yang dibidikkan ke arah Prabowo sebenarnya hanyalah luncuran peluru-peluru berisikan khayalan tingkat rendah. Ada sekian banyak kejanggalan dan kelamahan pada setiap serangan yang mengarah ke Prabowo.