Sebuah cerita pilu datang dari seorang warga yang tinggal di cluster mewah di Tangerang, yang baru-baru ini menceritakan pengalaman yang membuatnya kesal. Ia mengungkapkan bahwa RT/RW di tempatnya agaknya berbeda dengan RT/RW pada umumnya. Pasalnya, peraturan-peraturan yang diberlakukan oleh RT/RW di cluster tersebut seringkali dianggap tidak masuk akal dan membuat warga merasa tidak nyaman. Curhatan ini viral di media sosial setelah diunggah oleh salah seorang warga.
Dalam curhatannya, warga tersebut mengungkapkan bahwa peraturan yang diberlakukan oleh RT/RW di cluster rumah mewah tersebut sangat berbeda dengan yang biasanya. Salah satunya adalah larangan untuk menitipkan makanan dari layanan Gofood setelah jam 10 malam. Warga juga dilarang menyimpan tong sampah umum karena lebih dari setengah cluster tidak mau membayar Iuran Pemeliharaan dan Keamanan Lingkungan (IPKL). Selain itu, larangan untuk mengizinkan orang lain menginap kecuali saudara yang tertera dalam 1 kartu keluarga juga menjadi peraturan yang dianggap aneh oleh warga. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut bahkan bisa berujung pada teguran oleh ketua RT/RW.
Dalam pengalaman pahitnya, warga tersebut juga mengungkapkan bahwa ketua RT/RW tidak memberikan izin bagi seorang tamu yang ingin menginap di rumahnya, meski sudah memberikan surat pemberitahuan tentang kedatangan tamu tersebut. Bahkan, pihak RT/RW turut melibatkan satpam dan polisi untuk menegakkan peraturan tersebut. Selain itu, banyak warga juga merasa tidak puas dengan cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh RT/RW yang dianggap tidak transparan. Meski telah berupaya untuk mengganti RT/RW yang sedang berkuasa, usaha tersebut belum membuahkan hasil.