Namun, kebijakan kenaikan PPN ini juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian menganggap bahwa tindakan ini merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan penerimaan negara dan membatasi konsumsi barang mewah. Di sisi lain, ada yang mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap daya beli masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada barang mewah sebagai sumber pendapatan.
Keputusan PPN 12 persen juga disambut dengan beragam tanggapan dari kalangan pelaku usaha. Ada yang menyambut positif langkah ini, menganggap bahwa ini akan memberikan dorongan bagi industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Namun, tidak sedikit pihak yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap daya saing industri nasional, terutama dalam situasi perubahan regulasi yang cepat.
Selain itu, kebijakan ini juga mendapat perhatian dari sektor investasi dan pasar keuangan. Para pelaku pasar mengamati dampak kenaikan PPN ini terhadap harga pasar, kinerja perusahaan, serta minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor-sektor tertentu. Hal ini juga menjadi perhatian khusus pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan daya saing Indonesia di kancah global.