Tampang.com | Presiden Prabowo Subianto secara resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi sektor-sektor strategis di Indonesia serta memastikan ketahanan energi nasional. Dalam keputusan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 2025, Prabowo menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai pimpinan Satgas tersebut.
Pembentukan Satgas ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses hilirisasi di berbagai sektor penting, seperti pertambangan, energi terbarukan, dan industri strategis lainnya. Selain itu, Satgas juga akan fokus pada upaya memastikan ketahanan energi nasional yang semakin penting di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan ketergantungan pada energi fosil.
Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional akan bekerja untuk mempercepat pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara lebih optimal. Salah satu prioritas utamanya adalah hilirisasi sektor pertambangan, terutama untuk komoditas-komoditas utama seperti nikel, bauksit, dan tembaga, yang memiliki nilai tambah tinggi jika diproses lebih lanjut di dalam negeri.
Bahlil Lahadalia, sebagai pimpinan Satgas, mengatakan bahwa hilirisasi bukan hanya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. “Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam kita, tetapi juga menciptakan industri pengolahan yang akan membawa manfaat besar bagi ekonomi nasional,” ujar Bahlil dalam konferensi pers setelah pelantikan.