Rimbun adalah kesan pertama yang tertangkap mata ketika menatap seporsi ayam tangkap. Betapa tidak, di atas piring, terdapat rempah daun-daunan hijau cukup semarak, bersama serundeng yang menemani beberapa potong ayam goreng. Terlihat menarik.
Ayam tangkap merupakan kuliner khas Aceh. Karena penampilannya itu, banyak yang menyebut ayam tangkap sebagai "ayam sampah". Untung saja, cita rasa yang dimiliki berbanding terbalik dengan tampilannya yang awut-awutan. Sedap dan gurih.
Di beberapa tempat, masakan ini juga dijuluki juga sebagai "ayam tsunami" karena rempah dan dedaunan ikut "bertebaran" di piring ketika disajikan, layaknya ketidakteraturan setelah bencana tsunami.
Rasa gurih dihasilkan dari bumbu yang meresap hingga ke sela-sela daging ayam kampung. Uniknya, serundeng yang terbentuk bukan terjadi akibat campur tangan kelapa parut, melainkan paduan rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, dan rempah tradisional lain.