Hasil quick count Pilkada Banten yang dilakukan pada tanggal 27 November 2024 menunjukkan adanya kejutan besar dengan kalahnya pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Yasin dalam perhitungan suara. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, pun menyoroti banyaknya keanehan yang terjadi dalam perolehan suara tersebut.
Perbedaan yang signifikan antara hasil quick count dengan hasil survei beberapa hari sebelumnya menjadi sorotan utama dalam pernyataan Hasto Kristiyanto. Pasangan Airin-Ade yang sebelumnya diyakini memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Banten, kini harus menerima kenyataan bahwa suara mayoritas justru berpihak pada pasangan lain.
Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa perubahan yang drastis dalam perolehan suara tersebut menimbulkan kecurigaan akan adanya praktik-praktik yang tidak fair dalam pelaksanaan Pilkada. "Hasil quick count yang sangat jauh berbeda dengan hasil survei sebelumnya menimbulkan kecurigaan serius. Kami melihat banyak keanehan dalam proses perhitungan suara yang perlu diungkap ke publik," ujar Hasto dalam konferensi pers.
Meskipun belum ada bukti konkret terkait dugaan kecurangan tersebut, Hasto Kristiyanto memastikan bahwa PDI-P akan melakukan langkah-langkah hukum untuk mengungkap kebenaran di balik perbedaan hasil quick count yang mencolok. "Kami akan menggunakan segala upaya yang diperbolehkan oleh hukum untuk memastikan keabsahan hasil Pilkada Banten. Kepercayaan rakyat dalam demokrasi harus dijaga dengan sungguh-sungguh," tegas Hasto.