Tampang

Jokowi Tidak Disadap dan SBY yang Jadi Korban Sekaligus Pelaku Penyadapan

15 Apr 2017 23:08 wib. 3.157
0 0
Penyadapan

“Curhat” Jokowi yang disampaikan kepada media ini ditegaskan oleh politisi PDIP Tjahjo Kumolo. Seperti yang diungkapkan oleh Jokowi, Tjahjo pun mengatakan ketiga alat sadap itu ditemukan di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa digunakan untuk rapat pada Desember 2013.

Kalau memang benar Jokowi menemukan tiga alat “sadap” di balaikota, seharusnya Jokowi menunjukkan alat itu kepada media, atau setidaknya melaporkannya kepada Polri. Faktanya, Jokowi tidak pernah melaporkan temuannya itu ke Polri. Anehnya, penemuan alat itu dilaporkan kepada PDIP. Jadi, publik tidak pernah melihat foto dari ketiga alat yang menurut Jokowi adalah alat penyadap.

Sengaja kata “sadap” diapit tanda petik, karena alat yang ditemukan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta bukan alat penyadap, tapi transmiter. Alat ini akan merekam (bukan menyadap) suara-suara yang ada di sekelilingnya. Itulah kenapa ketiga alat ini ditemukan di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa digunakan untuk rapat pada Desember 2013. Dari alat transmiter yang ada di rumah dinas itulah suara dikirim ke sebuah alat penerima.

Ada berbagai macam aktivitas mata-mata atau spionase, dari yang tradisional sampai yang paling mutakhir, dari yang mengandalkan kemampuan intelijen manusia sampai yang bertopang pada kecanggihan alat. Dan, metode spionase yang banyak diterapkan adalah penyadapan dan perekaman.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?