Tampang

Sejarah Lampu dan Pentingnya dalam Kehidupan Era Modern

19 Jun 2024 14:57 wib. 47
0 0
Pentingnya Menyalakan Lampu
Sumber foto: Pinterest

Menyalakan lampu adalah salah satu tindakan yang sangat sederhana namun penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari ruang tamu hingga kamar tidur, pencahayaan buatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, jika kita melihat dari perspektif sejarah, perjalanan panjang evolusi pencahayaan ini sungguh mengagumkan.

Sejarah pencahayaan buatan ini dimulai dari zaman kuno ketika manusia pertama kali menggunakan api dari lilin yang terbuat dari lemak hewan atau lilin tumbuhan sebagai sumber cahaya. Kemudian, teknologi pencahayaan berkembang dengan ditemukannya lampu minyak pada abad pertengahan. Lampu minyak sangat populer pada zamannya karena dapat memberikan cahaya yang terang dan tahan lama. Namun, penggunaan minyak sebagai bahan bakar juga memiliki risiko kebakaran yang besar.

Perkembangan pencahayaan terus berlanjut hingga pada abad ke-19, Thomas Edison berhasil menciptakan lampu pijar pertama yang menggunakan filamen karbon. Penemuan ini menandai revolusi besar dalam teknologi pencahayaan karena lampu pijar mampu memberikan cahaya yang terang dengan efisiensi energi yang baik. Namun, kekurangan dari lampu pijar adalah konsumsi energi yang tinggi serta umur pemakaian yang relatif pendek.

Dalam perkembangannya, teknologi pencahayaan terus berinovasi hingga akhirnya lahir teknologi LED (Light Emitting Diode) yang menjadi penerus lampu pijar. Teknologi LED memberikan keunggulan yang sangat signifikan, yaitu konsumsi energi yang rendah, umur pemakaian yang sangat panjang, dan cahaya yang lebih terang. Hal ini membuat lampu LED menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi pencahayaan modern, baik untuk rumah tangga maupun industri.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%