Remaja perempuan yang tinggal di lingkungan dengan kesenjangan gaji dan rumah tangga berpendapatan rendah mengubah pematangan otak mereka yang dapat mengindikasikan risiko lebih tinggi terkena penyakit jiwa di masa dewasa, menyarankan sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh periset Kanada.
Penelitian yang dipimpin oleh Rotman Research Institute (RRI) Baycrest, menemukan bahwa remaja putri dalam situasi kehidupan ini menunjukkan penurunan yang lebih besar pada ketebalan korteks otak (pengukuran pematangan otak), yang mungkin mencerminkan paparan stres yang lebih tinggi. Temuan ini, yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature, Scientific Reports, dapat membantu memprediksi risiko kaum muda yang mengembangkan penyakit jiwa dan berkontribusi pada semakin banyaknya bukti bahwa hidup dalam kemiskinan mengganggu perkembangan otak.