Tampang.com | Kritik keras menghampiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebutnya sebagai pengajar "cara berkhianat" dalam politik. Pernyataan ini muncul setelah Jokowi menunjukkan dukungannya terhadap lawan politik PDI Perjuangan (PDI-P), partai yang selama ini menjadi rumah politiknya.
Kritik terhadap Kesombongan Jokowi
Peneliti menuding Jokowi telah menunjukkan kesombongan politik, terutama dengan sikapnya yang terkesan menempatkan diri di atas partai.
"Jokowi membuktikan bahwa dirinya lebih besar daripada partai politik mana pun. Ini adalah kesombongan yang merusak demokrasi," ujar peneliti Perludem dalam sebuah diskusi.
Sikap ini dianggap mencederai pelembagaan demokrasi di Indonesia, karena seorang mantan kader PDI-P justru mendukung pihak yang berseberangan.
Dukungan Jokowi yang Kontroversial
Langkah Jokowi mendukung lawan politik PDI-P disebut sebagai pengkhianatan terhadap partai yang membesarkannya, mulai dari jabatan wali kota hingga presiden.