Presiden Prabowo Subianto mengaku sudah menerima laporan bahwa Miftah Maulana Habiburrahman mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Prabowo mengatakan hal itu merupakan bentuk tanggung jawab sebagai konsekuensi ucapannya yang merendahkan orang lain.
Pada Senin (6/1/2/24), Prabowo menyampaikan bahwa beliau telah menerima surat pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Prabowo menegaskan bahwa sikap Miftah untuk mundur adalah tindakan yang bertanggung jawab.
Miftah sendiri mengambil keputusan tersebut setelah adanya kontroversi terkait pernyataan kontroversialnya yang dinilai merendahkan kelompok agama tertentu. Dalam pidatonya di acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Majelis Dakwah Islamiyah Indonesia (MDII) di Surabaya, Miftah menyebut adanya "sekte" yang menyalahgunakan ayat suci al-Quran dalam politik.
Presiden Prabowo secara tegas menyatakan bahwa penerimaan pengunduran diri Miftah sebagai bentuk tanggung jawab dalam menghadapi kontroversi yang terjadi. Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Prabowo Subianto, dalam tanggapannya terhadap kasus ini, menekankan pentingnya menghormati semua agama dan suku di Indonesia. Beliau juga menegaskan bahwa semua pihak harus bertanggung jawab atas pernyataan atau tindakan yang dapat memicu gesekan antar umat beragama.