Selain itu, laporan dari berbagai sumber juga menunjukkan bahwa banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban dari serangan ini. Rumah-rumah hancur dan akses ke layanan dasar seperti air bersih dan listrik juga terganggu. Dalam wawancara, sejumlah warga di Gaza menyatakan ketakutan mereka terhadap masa depan dan merasakan dampak langsung dari konflik yang terus menerus berlangsung.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan dilakukan untuk menghancurkan jaringan teror dan melindungi warganya dari ancaman. Namun, kritik internasional terhadap serangan ini terus meningkat. Beberapa organisasi hak asasi manusia menyerukan agar militer Israel menghentikan tindakan agresifnya dan melindungi warga sipil. Pengamat internasional juga memperingatkan bahwa peningkatan ketegangan ini dapat memicu siklus balas dendam yang lebih besar antara kedua belah pihak.
Di tengah situasi yang semakin sulit, pergerakan rakyat Palestina dalam menentang agresi Israel tetap berlangsung. Demonstrasi sering kali terjadi di seluruh Gaza, dan komitmen untuk memperjuangkan hak-hak mereka tidak surut meskipun menghadapi risiko yang tinggi. Rakyat Palestina berusaha bersatu untuk melawan apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.