Setiap tahun, arus mudik dan balik selalu menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia. Ribuan orang bepergian ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga mereka, namun hal ini juga membawa potensi risiko yang perlu diantisipasi. Untuk mengatasi potensi risiko tersebut, pemerintah beserta aparat keamanan selalu melakukan upaya pengamanan yang intensif, salah satunya di Karawang.
Di Kabupaten Karawang tahun ini, upaya pengamanan arus mudik dan balik dilakukan dengan sangat serius. Sebanyak 1.756 personel disiagakan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan keamanan selama periode mudik dan balik. Personel tersebut berasal dari kepolisian, TNI, dan satuan pengamanan lainnya, yang tersebar di berbagai titik strategis di Karawang.
Pengamanan arus mudik di Karawang tidak hanya dilakukan dengan peningkatan jumlah personel, namun juga dengan penutupan sejumlah titik U-turn yang dianggap rawan menyebabkan kemacetan. Sebanyak 78 titik U-turn ditutup untuk sementara waktu selama periode mudik dan balik. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan laju kendaraan dan mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya.