Menjelang Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan kembali mencuri perhatian dengan inisiatifnya yang ambisius, yaitu "Jakarta Digital City." Program ini bertujuan untuk mengubah Jakarta menjadi kota pintar yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan bagi seluruh warganya. Dengan fokus pada digitalisasi, Anies berkomitmen untuk membawa Jakarta memasuki era baru yang penuh inovasi dan kemajuan teknologi.
Digitalisasi Layanan Publik: Mempermudah Akses bagi Warga
Salah satu fokus utama dari "Jakarta Digital City" adalah digitalisasi layanan publik. Anies Baswedan berencana untuk mengintegrasikan berbagai layanan pemerintahan, seperti perizinan, pembayaran pajak, dan administrasi kependudukan, ke dalam satu platform digital yang dapat diakses dengan mudah oleh warga melalui smartphone. Dengan adanya layanan ini, diharapkan proses birokrasi menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien, sehingga warga Jakarta dapat mengurus berbagai keperluan tanpa harus repot datang ke kantor pemerintahan.
Smart Transportation: Mengatasi Kemacetan dengan Teknologi
Mengatasi masalah kemacetan yang kronis di Jakarta menjadi prioritas dalam program ini. Anies berencana untuk menerapkan sistem transportasi pintar (smart transportation) yang memanfaatkan data real-time untuk mengatur lalu lintas dan memaksimalkan penggunaan transportasi umum. Sistem ini akan mencakup aplikasi pemantauan lalu lintas, rute transportasi umum yang terintegrasi, serta layanan transportasi berbasis permintaan (on-demand). Dengan teknologi ini, Anies berharap dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga secara signifikan.