Jakarta, Tampang.com – Kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tampaknya tidak menarik bagi semua figur, terutama setelah partai berlambang Ka'bah ini gagal lolos ke parlemen. Pengamat Politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai bahwa tugas berat mengembalikan PPP ke DPR menjadi alasan utama mengapa posisi ini kurang diminati. Pandangan Adi ini muncul merespons sikap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang mengaku tak tertarik menjadi calon ketua umum PPP, meskipun nama mereka masuk bursa.
"(Ada) faktor PPP yang tak lolos parlemen. Tak mudah bagi ketum PPP untuk kembali bawa PPP lolos parlemen (pada Pemilu) di 2029 nanti," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Adi tidak memungkiri, membawa PPP kembali lolos ke Senayan membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Semua beban ini akan berada di pundak ketua umum baru, meliputi kerja keras membangun branding partai, mengoptimalkan kerja struktur, mempererat soliditas kader PPP, dan berbagai upaya lainnya. "Plus di tengah pemilih yang kian pragmatis, tentu butuh logistik yang berlimpah," ucapnya.