Pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, sehat, serta merata bagi semua siswa. Ini bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam mengembangkan pendidikan inklusif dan menyeluruh.
5. Masa Depan Anak Diperhatikan
Di Finlandia, anak-anak baru diizinkan untuk mulai bersekolah setelah menginjak usia tujuh tahun. Hal ini memberikan kebebasan bagi anak-anak dalam menikmati masa kecilnya. Finlandia hanya menerapkan 9 tahun wajib belajar bagi semua anak, sementara pendidikan setelah usia 16 tahun menjadi pilihan.
Kebebasan ini memungkinkan pola belajar yang lebih organik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.
6. Pilihan Pendidikan yang Fleksibel
Sistem pendidikan di Finlandia menawarkan opsi yang menguntungkan bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya. Berbagai program seperti sekolah menengah atas dan pendidikan kejuruan tersedia untuk menyesuaikan kebutuhan siswa dalam meraih cita-cita mereka. Sistem ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan potensi mereka.
Pendekatan pendidikan yang fleksibel seperti ini bisa memberikan ruang bagi pengembangan bakat-bakat siswa. Hal ini bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam memberikan alternatif pendidikan yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
7. Waktu Belajar yang Terjadwal dengan Baik
Siswa di Finlandia biasanya memulai sekolah pada pukul 09.00 hingga 09.45. Jam belajar yang dimulai lebih siang ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa jam belajar yang lebih awal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa. Waktu istirahat yang diberikan pun lebih panjang, memungkinkan siswa untuk beristirahat dan rehat sejena.
Pendekatan ini memperhatikan kesejahteraan siswa sebagai faktor penting dalam proses belajar-mengajar. Ini bisa menjadi pertimbangan bagi negara-negara lain dalam menata waktu belajar yang lebih optimal agar siswa dapat belajar dengan baik.
8. Hubungan Guru-Siswa yang Kuat
Para siswa di Finlandia diajari oleh guru yang sama selama bertahun-tahun. Hal ini membangun kedekatan yang baik antara guru dan siswa. Kedekatan ini memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan dan potensi setiap siswa